Hidrat dalam senyawa anorganik adalah garam yang mengandung molekul air dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau terkristalisasi dengan senyawa kompleks. Hidrat seperti ini disebut juga sebagai air terkristalisasi atau air hidrasi. Contoh hidrat anorganik adalah sebagai berikut:
- CuSO4.5H2O Tembaga(II) sulfat pentahidrat
- CoCl2.6H2O Kobalt(II) klorida heksahidrat
- SnCl2.2H2O Timah(II) klorida dihidrat
- Na2CO3. 10H2O Natrium karbonat dekahidrat
- FeBr2.4H2O Fero bromide tetrahidrat
- NiCl2 .4H2O Nikel(II) klorida tetrahidrat
- RhCl3.3H2O Rodium(III) klorida trihidrat
- Ba(OH)2.8H2O Barium hidroksida oktahidrat
Jika hidrat dipanaskan maka dia akan kehilangan molekul airnya, pemanasan yang teus menerus menyebabkan senyawa hidrat kehilangan molekul airnya, jika hal ini terjadi maka senyawa hidrat disebut sebagai anhidrat.
anhidrat CoCl2 berwarna biru
hidrat CoCl6.6H2O berwarna merah
CuSO4.5H2O(s) -> CuSO4(s) + 5H2O
CuSO4 disebut sebagai anhidrat dari hidrat CuSO4.5H2O. Beberapa senyaw hidrat berbeda warna dengan senyawa anhidratnya. Hidrat CuSO4.5H2O berwarna biru sedangkan anhidrat CuSO4 berwarna putih. Hidrat CoCl2.6H2O bewarna merah sedangkan anhidratnya berwarna biru. Jadi perubahan warna ini bisa kita jadikan sebagai indikasi perubahan dari hidrat ke anhidrat atau sebaliknya.Perbandingan antara mol anhidrat dengan mol air yag dilepaskan oleh hidrat dapat kita jadikan patokan sebagai cara untuk menentukan formula senyawa hidrat. Sebagai contoh hidrat Na2CO3.10H2O selalu memiliki perbandingan mol Na2CO3 : H2O = 1 : 10. Dengan cara ini kita bisa mengetahui rumus formula hidrat yang lainnya.
Sumber : http://belajarkimia.com/hidrat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar